Jagoan Instan


Film ini bercerita tentang orang biasa yang bernama Bumi, ingin menjadi jagoan untuk mendapatkan cintanya kembali. Kekuatan besar yg dimiliki oleh Bumi, hanya berlaku sementara / temporer. Dan yg menjadi problema adalah menyatukan dua kepentingan yg berbeda atas kekuatan ini. Di satu sisi, Bumi tidak menghendaki jadi superhero, dia cuma pengen Pertiwi balik ke dirinya, bokapnya yg sekarat sembuh plus ngebawa adiknya jalan jalan ke dufan. Semuanya hanya berkisar tentang persoalan pribadi Bumi.
Sedangkan di sisi lain, pamannya berharap terlalu banyak pada dirinya, hingga ia membebankan tugas tugas negara pada Bumi yang akhirnya membawa film ini naik ke level persoalan nasional atau negara.
Konflik antara persoalan pribadi vs persoalan negara ini terbawa hampir di sepanjang film ini. Dan bukan film superhero namanya kalo ga ada musuhnya. Musuh Bumi yg terbesar adalah seorang ratu kejahatan bernama Ratu Glondongan yg diperankan cukup apik oleh Meriam Belinna. Berbagai cara digunakannya utk mengalahkan Bumi, tentunya cara cara ini melahirkan aksi aksi komedi yang bukan sekedar melucu tetapi juga menyindir tatanan sosial di masyarakat. Ibarat bumbu nih, rasa rasa ini dicampur adukkan. Kalo kata Om Jono Amstrong : Satir brohh.. getir broohh.. ironis brooh.. miris broohh.. pedih broohh.. tapi emang semua yg pahit itu layak untuk ditertawakan. Komedi seringkali bergerak dari unsur unsur seperti ini yg dijungkirbalikkan.
Pada akhirnya jagoan kita harus berhadapan dengan seorang musuh yg setara dengan dirinya. Seorang musuh yg juga lahir sebagai jagoan instan. Ibarat kata nih, nonton part ini kayak lagi nonton instan vs instan seperti Indomie Vs Supermie, Mc.D vs KFC, Indocafe Coffeemix Vs White Coffee, Foto wisudaan cetak langsung jadi Vs Foto print langsung jadi, Penumbuh Bewok Wak Doyok Vs Penumbuh Rambut Tukang Obat Keliling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar